Pages

Minggu, 09 Oktober 2011

LAYANAN TELEMATIKA


Nama : Annisa Rachmawati
Npm : 12108246
Kelas : 4KA17
Tugas : Pengantar Telematika

TELEMATIKA

Telematika adalah singkatan dari telekomunikasi dan informatika berdasarkan Instruksi Pesiden Republik Indonesia (Inpres) nomor 6 tahun 2001. Pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi, media, dan informatika atau disingkat sebagai teknologi telematika serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah merubah pola dan cara kegiatan bisnis dilaksanakan di industri, perdagangan, dan pemerintah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat informasi telah menjadi paradigma global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam revolusi jaringan informasi akan menentukan masa depan kesejahteraan bangsa.
Indonesia perlu menyambut komitmen dan inisiatif berbagai lembaga internasional, kelompok negara atau negara-negara lain secara sendiri-sendiri dalam meningkatkankerja sama yang lebih erat dalam penyediaan sumber daya pembiayaan, dukungan teknis, dan sumber daya lain untuk membantu Indonesia sebagai negara berkembang mengatasi "digital divide". Dengan kenyataan tersebut, pemerintah dengan ini menyatakan komitmen untuk melaksanakan kebijakan serta melakukan langkah-langkahdalam bentuk program aksi yang dapat secara nyata mengatasi "digital divide", dengan arah pengembangan sebagai yang dimaksud dalam isi kerangka kebijakan ini.

1. Layanan Telematika dibidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat.
2. Layanan Telematika dibidang Keamanan
Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
3. Layanan Context Aware dan Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.

Disini saya akan memberikan contoh tentang layanan telematika dibidang Informasi sebagai berikut :
- Warung Internet (disingkat: warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet banyak dimanfaatkan oleh  mahasiswapelajarprofesional  dan  wisatawan asing. Warnet digunakan untuk mencari tugas, melakukan riset, memeriksa kiriman surat elektronik terbaru, bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting), Sarana menikmati hiburan dan lain sebagainya. Biaya akses internet umumnya dipatok per jam atau per menit ada juga yang di patok sekali main (biasanya di area bersinyal berbayar). Warnet sendiri tidak terlepas dari berbagai masalah seperti pornografi, pengunduhan program-program komputer illegal, penyebaran virus dan worm, perjudian dalam jaringan, Kejahatan melalui jaringan seperti penipuan, scam, penyedia layanan game online seperti Real-Money trans, botting, cheat hingga manipulasi karakter seperti penipuan.

- Warung Telekomunikasi atau wartel adalah tempat yang disediakan untuk pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum yang ditunggu baik bersifat sementara maupun tetap dan merupakan bagian dari telepon umum. Penunggu wartel adalah orang yang bekerja di dalam bangunan wartel yang bisa bersifat tetap maupun bergerak (wartel dengan memakai mobil boks). Di dalam wartel terdapat kamar bicara umum (KBU) berisi pesawat telepon untuk digunakan pemakai jasa. Telepon di dalam kamar bicara umum bisa digunakan untuk pembicaraan telepon lokal, antarwilayah, interlokal (SLJJ), maupun sambungan langsung internasional. Biaya pemakaian jasa telekomunikasi dibayar langsung di tempat oleh konsumen sesuai tarif pulsa yang berlaku ditambah tarif pelayanan. Penyelenggaraan jasa wartel paling sedikit menggunakan dua sambungan telekomunikasi. Pemilik wartel adalah perorangan, badan usaha milik daerah (BUMD), badan usaha milik swasta, atau koperasi. Pemilik wartel bergabung dalam Asosiasi Pengusaha Wartel Indonesia (APWI) yang berdiri sejak tanggal 8 Januari 1992.

Sumber  :
http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
http://id.wikipedia.org/wiki/Warung_telekomunikasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Warung_Internet
http://telematika.co.id
http://4threnewal.wordpress.com/2009/12/28/layanan-telematika
http://resty-pumpfh.blogspot.com/2009/12/layanan-telematika.html

Selasa, 03 Mei 2011

Laporan Kegiatan

Nama : Annisa Rachmawati
Npm : 12108246
kelas : 3KA17


LAPORAN KEGIATAN SEMINAR NASIONAL

TEMA : “BEST PRACTICES UNTUK KEBERHASILAN IMPLEMENTASI
E-GOVERNMENT DI INDONESIA”
Subtema : Mencari solusi bagi berbagai permasalahan
implementasi e-Government di Indonesia

Pelaksanaan seminar diadakan pada hari : Rabu, tanggal : 2 April 2008, Tempat : Gedung Auditorium Magister Manajemen, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Dengan menghadirkan 5 pembicara :
1. Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
2. Dr. Made Suwandi, M.Soc,sc (Direktorat Urusan Pemerintah Daerah, Ditjen Otda Depdagri
3. Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP, Ph.D. (Kepala Badan Informasi Daerah Provinsi DIY, mewakili praktisi) dan Dr. Didi Achjari, MBA (mewakili akademisi)
4. Ir. Fadel Muhammad (Gubernur Provinsi Gorontalo, mewakili praktisi) dan Dr. Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc. (Magister Teknologi informasi)
5. Untung Wiyono (Bupati Sragen, mewakili praktisi) dan Drs. Wing Wahyu Winarno, MAFIS (mewakili akademisi)
Kata sambutan dari Ketua Jurusan Elektro, Fakultas Teknik UGM dan Rektor UGM (sekaligus membuka acara).
Pelaksanaan seminar dipandu oleh Moderator Sayuri Egaravanda, S.Kom

Adapun isi rangkuman dari seminar tersebut adalah sebagai berikut :
Kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang demikian pesat sertapotensi pemanfaatannya secara luas telah membuka peluang akses, pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataantelah menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung kualitas dan pelayanan pemerintah.Terwujudnya pelayanan prima dalam arti pelayanan yang cepat, tepat, adil dan akuntabel, merupakan tuntutan bagi setiap pemerintah daerah di era otonomi. Pemerintah juga perlu melakukan penyempurnaan sistem pelayanan publik yang menyangkut perbaikan metoda dan prosedur pelayanan di setiap unit organisasi pemerintah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan TIK dapat membantu instansi pemerintah dalam mewujudkan good governance. Oleh sebab itu, instansi pemerintah perlu melakukan pengelolaan sumber daya TIK secara baik dan benar. Pemanfaatan TIK oleh pemerintah daerah selama ini masih mengalami berbagai hambatan dan kendala. TIK masih dipandang sebagai cost center dan bukan sebagai long term
investment sehingga belum terlihat manfaatnya secara jelas. Selain itu, faktor kelembagaan dan sumberdaya manusia bidang TIK di dalam organisasi pemerintah daerah juga masih terbatas. Di sisi lain, pemanfaatan TIK di beberapa daerah telah mampu menghemat anggaran dan juga membuka peluang bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan banyaknya fakta kegagalan pemanfaatan dan pengelolaan TIK, serta hambatan dan kendalanya di berbagai daerah , maka diperlukan suatu forum antar daerah untuk sharing pengalaman. Pelaksanaan seminar nasional ini merupakan forum diskusi untuk mencari masukan dan solusi dari best practice berberapa daerah. Selain itu, seminar nasional ini diharapkan mampu memperjelas roadmap keberhasilan implementasi e-Government (e-Gov) di daerah.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan Seminar Nasional ini bertujuan untuk :
1. Mendorong terjadinya pertukaran informasi, pengetahuan dan pengalaman dalam usaha‐usaha pengembangan e‐Gov berdasarkan praktek‐praktek terbaik (best practice) untuk meningkatkan keberhasilannya.
2. Meningkatkan awareness terhadap usaha‐usaha pengembangan dan pemanfaatan TIK guna mendukung keberhasilan implementasi e‐Gov.
3. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang penerapan tatakelola TIK yang selaras dengan birokrasi pemerintahan untuk mendukung proses transformasi.

Senin, 11 April 2011

Naskah Pidato

- Nama : Annisa rachamawati
- Kelas : 3 KA 17
- Npm : 12108246


Naskah Pidato

Hadiri dan hadirat yang kami muliakan,
Ibu-ibu yang kami cintai,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera dan selamat berbahagia bagi hadiri dan hadirat yang beragama selain Islam.
Pertama sekali marilah hadirin bersama-sama bersyukur kepada Allah SWT, atas nikmat yang diberikan kepada kita sekalian, yang dengan rahmat-Nya pula kita bersama-sama bisa berkumpul untuk yang kesekian kalinya, khususnya pada pagi ini dalam rangka memperingati dan menyemarakkan “Hari Ibu”.
Selanjutnya, marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan atas kekuatan yang diberikan kepada kita khusunya kepada Ibu, yang sampai hari ini belum juga kehilangan semangat dalam menangkap sekaligus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam hikmah “Hari Ibu” yang kita peringati bersama-sama dengan para Ibu di seluruh wilayah Indonesia tercinta ini.
Hadirin yang mulia khususnya para Ibu. Peran Ibu pada masa sekarang tampaknya makin meningkat. Berbarengan dengan itu, makin berat pula tantangan yang kita hadapi. Namun sebagai bangsa yang besar, maka kita tentunya sepakat untuk pantang menyerah, pantang mundur dan pantang mengeluh. Semua tantangan hidup sehari-hari seakan makanan lezat yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan penuh kesadaran.
Di tengah-tengah tekhnologi yang semakin canggih, ibu-ibu juga merasakan, betapa hebat dampaknya di keluarga kita ini. Tanggung jawab seorang ibu dihadapkan kepada berbagai masalah, berbagai ragam tantangan, berbagai bntuk persoalan, bahkan masalah kaum Bapak pun sudah menjadi bagian paling penting masalahnya kaum Ibu. Untuk itu kaum Ibu menghimbau, janganlah kaum Bapak menganggap kecil peranan kaum Ibu. Seban tanpa Ibu ibarat burung tak kan pernah terbang smpurna. Ibarat burung tak kan pernah terbang perkasa.
Kaum Ibu hendaknya juga menyadari bahwa dengan tugas berat sekarang ini harus tetap waspada terhadap tanggung jawab hidup. Tanggung jawab ibu sekarang tidak hanya terbatas pada tanggung jawab dapur dan tempat tidur saja. Lebih dari itu sudah tiba saatnya kaum Ibu membantu para Bapak, jika perlu membantu tugas Bapak di luar rumah, di kantor bahkan kalau perlu juga di medan perang.
Hadirin yang mulia tentunya kita juga tetap tahu batas. Janganlah mencampuri yang bukan urusan kita. Namun tetaplah waspada. Kapan kita boleh membantu, kapan kita wajib membantu dan kapan pula kita menentukan sikap terhadap kaum Bapak. Semuanya itu kita lakukan untuk menjaga citra sebagai Ibu. Suatu citra yang harus bersummber kepada kepribadian bangsa, yakni kepribadian sebagai bangsa yang luhur, yakni kepribadian Pancasila dan UUD ’45.
Dalam menjalankan tugas sehari-hari semoga Allah SWT senantiasa bersama kita. Masih banyak yang harus kita lakukan. Masih banyak yang belum selesai. Selamat berjuang, selamat menjalankan tugas , hingga tercapai keluarga yang bahagia, keluarga sejahtera di atas ridla Allah SWT. Amin..
Hadirin sekalian, demikian sambutan dari kami, mohon maaf jika ada tutur kata kami yang kurang berkenan di hati hadirin sekalian.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tugas Artikel Bahasa Indonesia

Nama : Annisa Rachmawati
Kelas : 3 KA 17
Npm : 12108246


Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan di Indonesia

Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed).
Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

Buku Elektronik
Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.

E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi.
Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran.
Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet.
Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.

Referensi :
Haryanto, Edy. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi: Konsep dan Perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran. Jakarta.

Kamis, 07 April 2011

JAVA

Mengenal JAVA, API, JDK, DAN IDE

SEKILAS SEJARAH JAVA
Bahasa pemrograman Java dimulai dari sebuah tim pengembang software dari Sun Microsystem yang dipimpin oleh James Gosling dan Patrick Naughton. Pada tahun 1991, Sun Microsystem mengembangkan sebuah bahasa pemrograman yang berukuran kecil untuk diimplementasikan pada alat elektronik rumah tangga seperti switchbox TV kabel. Berhubung alat tersebut tidak memiliki banyak memori, maka bahasa yang digunakan harus sangat kecil dan menghasilkan kode yang kecil pula. Permasalahan lainnya adalah alat-alat tersebut memiliki CPU yang berbeda-beda karena dibuat oleh manufaktur yang berbeda. Jadi sangat diharuskan bahasa pemrograman tersebut tidak terikat pada sebuah arsitektur mesin tertentu saja.
Oleh karena adanya keharusan sebuah bahasa pemrograman yang kecil, menghasilkan kode yang kecil pula dan harus platform independen (tidak terikat pada platform) membuat tim pada proyek tersebut terinspirasi oleh ide pemrograman yang sama yang telah ditemukan oleh Niklaus Wirth, penemu Pascal. Jadi, penemu bahasa Pascal juga memiliki pemikiran tentang sebuah software bahasa pemrograman yang portabel dan tidak tergantung pada sebuah platform atau mesin. Bahasa pemrograman komersial yang disebut UCSD Pascal tersebut menghasilkan kode intermediate yang diperuntukkan bagi sebuah mesin virtual. Jadi, kode asli dari bahasa pemrograman tersebut tidak tergantung pada mesin ataupun platform sistem operasi karena UCSD Pascal menghasilkan intermediate code yang selanjutnya akan dikompilasi atau diterjemahkan oleh mesin virtual ke kode mesin di mana kode tersebut dijalankan.
Prinsip yang sama juga digunakan oleh tim dan Sun Microsystem, hanya saja pada Java mesin virtualnya disebut Java Virtual Machine (JVM). Akan tetapi karena mereka kebanyakan berlatar belakang Unix, mereka membuat bahasa pemrograman tersebut menggunakan bahasa C++ bukan Pascal. Jadi, jika JVM ada, maka kode ash program akan dapat dijalankan pada mesin yang berbeda-beda dan platform sistem operasi yang berbeda. Pada awal-awal pembuatannya Java juga telah dirancang untuk memenuhi standar bahasa pemrograman yang menggunakan metode pemrograman beroientasi pada objek. Bahasa ini pada awalnya disebut “Oak” oleh James Gosling. Akan tetapi setelah mereka menyadari bahwa sudah ada bahasa pemrograman yang menggunakan nama tersebut mereka menggantinya dengan “Java”. Bahasa ini sebenarnya berhasil membuat sebuah alat elektronik yang berupa remote kontrol menjadi “pintar”, tetapi pada kenyataannya tidak ada yang mau memproduksi alat tersebut.
Pada tahun-tahun tersebut perkembangan internet sangat pesat. Namun saat itu browser juga masih jarang ditemui. Pada tahun 1994 kebanyakan orang menggunakan Mosaic, yaitu sebuah browser nonkomersial yang dibuat oleh Marc Andreessen pada tahun 1993 di supercomputing center Universitas Illinois. Pada pertengahan tahun 1994 para pengembang Java menyadari bahwa mereka dapat saja membangun sebuah browser yang lebih fleksibel daripada yang lainnya. Selanjutnya, dibuatlah HotJava browser yang dikerjakan oleh Patrick Naughton dan Jonathan Payne. Tujuan utama dari pembuatan browser tersebut tidak lain adatah untuk mempromosikan bahasa Java dan memamerkan kekuatannya. Java juga memiliki kekuatan pada aplikasi yang disebut applet yang juga berhubungan dengan browser.
Booming bahasa Java dimulai pada tahun 1995 ketika Netscape memutuskan untuk menggunakan Java pada web browsernya, yaitu Netscape Navigator pada Januari 1996. Hal ini kemudian diikuti oleh raksasa-raksasa software seperti IBM, Symantec, Inprise, dan masih banyak yang lainnya termasuk Microsoft dengan Internet Explorer-nya.
Sun sendiri merilis Java pertama katinya pada awal tahun 1996, kemudian diikuti dengan versi 1.02 beberapa bulan kemudian. Pada awalnya Java masih belum mampu memenuhi kebutuhan para pengembang untuk membangun sebuah software secara profesionat. Baru pada tahun 1998 muncul versi Java 1.2 yang dirilis pada bulan Desember dan beberapa hari kemudian namanya diganti dengan Java 2.

JAVA LANGUAGE SPESIFICATION, API, JDK, DAN IDE
Java language spesification adalah definisi teknis dart bahasa pemrograman Java yang di dalamnya terdapat aturan penulisan sintaks dan semantik Java. Referensi tengkap tentang Java language spesification dapat Anda temui pada website resmi Java, yaitu http://java.sun.com/docs/books/jl.
API adalah Application Programming Interface yaitu sebuah layer yang berisi class-class yang sudah didefinisikan dan antarmuka pemrograman yang akan membantu para pengembang aplikasi dalam perancangan sebuah aplikasi. API memampukan para pengembang untuk dapat mengakses fungsi-fungsi sistem operasi yang diizinkan melatui bahasa Java. Pada saat ini dikenal ada tiga buah API dari Java, yaitu:
- J2SE, Java 2 Standard Edition adalah sebuah API yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi yang bersifat client-side standalone atau applet.
- J2EE, Java 2 Enterprise Edition adalah API yang digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi-aplikasi yang bersifat server-side seperti Java Servlet, dan Java Server Pages.
- J2ME, Java 2 Micro Edition adalah API yang merupakan subset dari J2SE tetapi memiliki kegunaan untuk mengembangkan aplikasi pada handheld device seperti Smart Phone atau PDA tentu saja yang di dalamnya telah ditanamkan interpreter Java.
Sun merilis tiap versi J2SE dengan sebuah JDK (Java Development Kit) dan JDK untuk J2SE 6.0 ini versinya adalah JDK 1.6. JDK sebenarnya adalah sekumpulan program kecil yang akan sangat membantu para pengembang aplikasi dalam merancang dan melakukan testing program. JDK harus diakses lewat command line. Anda jangan bingung oleh istilah JDK 1.6 atau JDK 6.0 karena hal ini mengacu pada hal yang sama. Selain JDK bawaan sendiri dari Sun, ada juga beberapa tool untuk pengembangan aplikasi dari pihak ketiga, contohnya:
- Jbuilder dari Borland (www.borland.com).
- NetBeans Open Source dan Sun (www.NetBeans.org).
- Sun ONE, yaitu versi komersial dari NetBeans yang dibuat oleh Sun (java.sun.corn).
- Eclipse Open Source dari IBM (www.eclipse.org).
Tool-tool di atas juga memiliki IDE sendiri-sendiri. IDE (Integrated Development Environment), yaitu sebuah lingkungan pengembangan aplikasi yang lengkap dan dapat membantu proses pengembangan sebuah aplikasi menjadi lebih cepat. Pada IDE Anda dapat melakukan proses perancangan, kompilasi, debugging, building, dan dapat menggunakan fasilitas pertolongan online. Pada IDE para pengembang hanya perlu memencet tombol fungsi tertentu seperti (F5 atau F7, dan lain- lain) untuk melakukan proses-proses kompilasi, debugging, bahkan building sebuah aplikasi. Anda dapat men-download Java di www.java.com/en/download/. Sedangkan untuk men-download NetBeans Anda dapat mendapatkannya di www.NetBeans.org/downloads/. Jika Anda menemukan bahwa versi NetBeans tidak sama atau sudah muncul versi yang terbaru, maka Anda masih dapat menggunakannya dengan sedikit membaca petunjuk tentang fasilitas yang terbaru pada versi NetBeans tersebut. Perkembangan dari versi NetBeans memang sangat cepat, tetapi jika Anda telah mengerti dasar penggunaannya maka semuanya akan menjadi mudah.

Artikel Teknologi Informasi

Teknologi Informasi


Teknologi Informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).[1]

Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalanzaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputermengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.

REFERENCE :
1. Williams / Sawyer, (2007), Using Information Technology terjemahan Indonesia, Penerbit ANDI, ISBN 979-763-817-0

Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Komunikasi dan Cara Menyikapinya..

Perkembangan dunia teknologi khususnya komunikasi tentunya telah banyak membantu berjuta-juta penduduk dunia untuk saling terhubung antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan semakin lama, kita dapat berkomunikasi dengan teman, keluarga maupun relasi bisnis kita dengan harga yang murah dan dengan kualitas yang cenderung meningkat.
Namun teknologi ini untuk sebagian orangjustru memberikan dampak negatif terhadap kualitas dari hubungan yang mereka jalin. Bagaimana tidak, belakangan ini masyarakat lebih nyaman mengumpulkan teman-teman didunia maya daripada aktif pada kegiatan-kegiatan organisasi riil yang dapat memberikan kualitas hubungan pertemanan yang lebih kongkrit dan intents.
Ambil saja facebook sebagai cotoh kasusnya. Banyak orang yang memiliki ratusan atau bahkan ribuan teman difacebook tapi di dunia nyata, mereka hanya memiliki beberapa orang teman dekat yang menemani keseharian mereka. Inilah salah satu dampak negatif facebook yang sampai sekarang mungkin belum disadari oleh beberapa orang. Mereka telah kehilangan kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat dan cenderung nyaman dengan kehidupan online. Padahal jika terjadi suatu hal yang krusial pada kehidupan kita, yang bisa membantu kita bukanlah orang-orang yang kita kenal didunia maya tapi orang-orang yang hidup disekitar kita.
Oleh karena itu, mari kita imbangi kehidupan aktif kita didunia maya dengan menjalin hubungan dan komunikasi yang intents dengan masyarakat yang ada disekitar kita. Dengan demikian kita tidak akan terkotak-kotakkan oleh hubungan yang sempit dan kita tidak akan kehilangan kemampuan berkomunikasi dengan yang lain.
Diakhir artikel ini, saya akan memberikan dua tips ringan untuk memanfaatkan teknologi sehingga kita mendapatkan sebuah kualitas hubungan yang baik dengan teman-teman kita. Berikut adalah tipsnya :
1. Gunakan teknologi yang anda kuasai untuk menjalin hubungan yang lebih intents dengan teman atau orang-orang yang sebelumnya telah anda kenal didunia nyata. Jangan terobsesi untuk mencari teman-teman baru di Facebook, twitter , atau social media yang lain karena kecenderungan yang terjadi, mereka yang hanya anda kenal didunia maya tidak akan memberikan nilai persahabatan yang mutualisme atau saling mensupport antara satu dan yang lain didunia nyata.
2. Jika anda ingin mencari teman-teman yang baru didunia maya, carilah komunitas positif yang sering melakukan pertemuan didunia nyata atau biasa dikenal dengan istilah kopdar atau kopi darat. Komunitas seperti inilah yang benar-benar akan mengasah kemampuan komunikasi anda karena komunitas-komunitas ini seringkali memberikan kita inspirasi dan dukungan yang optimal pada kehidupan anda.

Tugas Jaringan Komputer

Soal-soal..

1. Tentukan Subnet 5 Network dengan menggunakan Net Id dan Host Id , tipe class C
Lengkap Buat juga Table dan Design Jaringannya !

Jawab : 1. Untuk kali ini kita akan mencari subnet untuk 5 Network dengan
menggunakan Class C , adapun langkah awal yang perlu dilakukan adalah :

kita tentukan bit networknya terlebih dahulu , diketahui : Network = 5
maka,
2^(n-2) = 5
2^n = 7
n = 3
jadi , dalam hal ini terdapat 3 bit yang terbentuk dari 5 Network.
setelah itu kita mulai perhitungan untuk menentukan subnettingnya :
Diketahui ketentuan untuk Class C pada Net Id dan Host Id =
(N.N.N.H) = (255.255.255.0)
maka :
N . N . N . H
00000000.00000000.00000000.11100000

dalam hal ini H (host) mengandung 3 bit dengan jumlah = 224
jika sudah diketahui jumlah biner terakhir pada host , maka kita dapat
langsung menghitung nilai dari Subnetnya.

[o] NILAI SUBNET
sebelum kita mulai menghitung nilai subnet dari 5 network yang sudah diketahui nilai biner hostnya , adapun 4 ketentuan – ketentuan yang berlaku diantaranya :
untuk menghitung Jumlah Subnet rumusnya adalah :
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet
mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A).karena
dalam hal ini pada class C host terakhir berjumlah 3 bit maka Jumlah Subnetnya
adalah 2^3 = 8 subnet.

2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah
2^5– 2 = 30 host

3. Blok Subnet = 256 – 224 = 32 blok
(224 di dapat dari nilai biner 1 pada oktet terakhir subnet mask). jadi Subnet
berikutnya adalah :
32+32 = 64
64+32 = 96
96+32 = 128
128+ 32 = 160
160+32 = 192
192+32 = 224
Jadi subnet lengkapnya adalah 0,32, 64, 96,128,160,192,224.(perhitungan blok
subnet berhenti sampai nilai 224 , hal ini dikarenakan nilai yang dicari sudah
terpenuhi dalam artian , nilai sudah sesuai dengan nilai oktet terakhir pada
subnet mask) . lalu kemudian bagaimana dengan alamat Host dan Broadcast dari
networknya.

4. untuk alamat Host dan Broadcast kita dapat langsung mencarinya dengan mudah.
dengan catatan nilai dari subnet masknya sudah diketahui.sehingga mudah bagi kita
untuk menentukan Host dan Broadcastnya , adapun ketentuan untuk mencari nilai
Host dan Broadcast adalah sbb:
- Host Pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan
- Broadcast (Batas akhir dari suatu subnet Id) adalah 1 angka sebelum subnet
berikutnya, lalu yang terakhir
adalah nilai dari Host Terakhir, untuk Host Terakhir adalah 1 angka
sebelum Broadcast.


[o]HASIL : Nah jika keempat tahap ketentuan diatas telah selesai maka akan di dapat hasil sebagai berikut . jadi Subnet untuk 5 Network dengan menggunakan perhitungan Class C akan di dapat 30 Host per subnet,dengan subnet – subnet sebagai berikut :

- Subnet 1 : 0
dengan IP : 192.168.1.0 (00000000.00000000.00000000.00000000)
- Subnet 2 : 32
dengan IP : 192.168.1.32 (0000000.00000000.00000000.00100000)
- Subnet 3 : 64
dengan IP : 192.168.1.64 (0000000.00000000.00000000.01000000)
- Subnet 4 : 96
dengan IP : 192.168.1.96 (0000000.00000000.00000000.01100000)
- Subnet 5 : 128
dengan IP : 192.168.1.128 (000000.00000000.00000000.10000000)
- Subnet 6 : 160
dengan IP : 192.168.1.160 (000000.00000000.00000000.10100000)
- Subnet 7 : 192
dengan IP : 192.168.1.192 (000000.00000000.00000000.11000000)
- Subnet 8 : 224
dengan IP : 192.168.1.224 (00000000.00000000.00000000.11100000)
[0] TABLE



KETERANGAN :

SUBNET:
0 sampai 31 => sebagai Subnet Awal
32 sampai 63
64 sampai 95
96 sampai 127
128 sampai 159
160 sampai 191
192 sampai 223
224 sampai 255 => sebagai Subnet Akhir

HOST:
Host disini berperan sebagai Host Valid yang nantinya akan digunakan sebagai IP Address pada masing - masing Sub Network (SubNet). Host terbagi menjadi 2 bagian yaitu Host Pertama dan Host Terakhir.
- Host Pertama terdiri dari IP :
192.168.1.1
192.168.1.33
192.168.1.65
192.168.1.97
192.168.1.129
192.168.1.161
192.168.1.193
192.168.1.225

- Host Terakhir terdiri dari IP :
192.168.1.30
192.168.1.62
192.168.1.94
192.168.1.126
192.168.1.158
192.168.1.190
192.168.1.222
192.168.1.255

BROADCAST :
Broadcast disini sebagai penanda Batas Akhir dari Subnet Id
- Broadcast terdiri dari :
192.168.1.31
192.168.1.63
192.168.1.95
192.168.1.127
192.168.1.159
192.168.1.191
192.168.1.223
192.168.1.256

[o] DESIGN TAMPILAN

Tugas B. Indonesia

RESENSI NOVEL



1. Identitas Novel :
a. Judul Novel : Rumah Beratap Bougenvile
b. Nama Pengarang : Agnes Jessica
c. Tahun Terbit : 2005
d. Nama Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
e. Tempat Terbit : Jakarta

2. Pokok – pokok isi novel :
Sebuah kisah yang indah tentang gadis yatim piatu yang tinggal bersama nenek kayanya di rumah beratap bugenvil. Nampak indah dari luar, padahal menyimpan berbagai prahara di dalamnya.
Setelah mamanya meninggal, Lianka baru tahu bahwa ia cucu wanita kaya raya yang tinggal di sebuah rumah besar beratap bugenvil. Banyak rahasia dalam rumah itu, menyangkut almarhum ayahnya dan seluruh keluarga neneknya yang tidak terlalu harmonis.
Ia baru tahu bahwa ia sepupu Prisil, gadis angkuh teman sekolahnya. Feriz, anak baru di sekolahnya, ternyata tinggal di rumah itu juga. Prisil jatuh cinta pada Feriz, tapi pemuda itu bersikap dingin terhadap setiap gadis yang mendekatinya. Kenyataan bahwa neneknya yang tidak peduli terhadap keluarganya tapi malah menerima orang asing di rumahnya membangkitkan keingin tahuan Lianka. Neneknya menerima Feris untuk tinggal di rumah itu karena feris yatim piatu dan juga anak dari teman Andros (anak nenek Lianka). Om Lianka, Andros yang dahulu seorang homo (suka sesama jenis). Andros mempunyai teman bernama Ferry (ayah Feris) yang pernah dicintainya. Karena itu nenek Lianka bersimpati terhadap Feris. Lianka pun mencari tahu rahasia yang ada di rumah itu.
Pada akhirnya semuanya berjalan lancar sesuai yang diharapkan Lianka. Ternyata kedatangan gadis itu ke “Rumah Beratap Bougenvil” membawa dampak yang cukup mengejutkan. Lianka mengetahui sejarah kehidupan seorang manusia yang berkaitan dengan masa lalu.

3. Keunggulan Novel :
Novel ini sangat menyentuh perasaan dari awal membaca sampai terakhir. Dengan keberanian Lianka dia bisa mengungkap semua rahasia yang ada di Rumah Beratap Bougenvil milik neneknya. Dari mulai Lianka tidak diterima saudara sepupunya sampai tante-tantenya, tetapi dia tidak gentar untuk bisa bertahan hidup dirumah itu. Tekad dia hanya untuk mendapatkan kasih saying dari neneknya dan mengungkap rahasia yang dipendam oleh neneknya. Dan juga novel ini bisa mengajarkan kita mempelajari kehidupan orang di sekeliling kita.

4. Kekurangan Novel :
Banyak menceritakan masa lalu seorang jadi pembaca sedikit bingung tentang jalan ceritanya. Tetapi lama-kelamaan pembaca paham alur cerita yang ada di dalam novel ini.

5. Saran-saran yang mungkin ditambahkan :
Novel ini sudah bagus menggambarkan isi ceritanya. Memiliki cerita yang berbeda dari novel-novel yang ada pada umumnya. Yang perlu ditambahkan pada novel ini adalah profile mengenai pemeran-pemeran di novel ini diletakkan sebelum cerita dimulai agar pembaca tidak bingung dengan pemeran yang ada di novel ini. Apalagi pemeran dalam novel tersebut banyak sekali.

Rabu, 05 Januari 2011

Menganalisis PI

Judul PI = Aplikasi Sistem Pakar Bidang Kesehatan Bayi Dan Balita.
Bab 3
Analisa dan Pembahasan.

3.1 Pembuatan Komponen Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan sebuah percakapan antara dua orang dimana orang tersebut memiliki pengetahuan lebih yang akan menjawab semua pertanyaan yang diberikan kepadanya.
User Interface dalam sistem pakar yang dibuat oleh penulis terdiri beberapa form secara keseluruhan. Form tersebut antara lain adalah :
- Form menu utama
- Form gejala awal
- Form gejala-gejala
- Form diagnosa
- Form keterangan
- Form motivasi
- Form dokumentasi
Program-program yang dibuat oleh penulis merupakan suatu interface engin yang bertindak sebagai penalar suatu masalah yang didasari oleh pengetahuan yang diperoleh dari knowledge base.

3.2 Perancangan Sistem Pakar
Proses perancangan sistem pakar terdiri dari lima tahap :
Tahap identifikasi
Tahap konseptual
Tahap Formalisasi
Tahap Implementasi
Tahap Pengujian

3.3 Penjelasan knowledge base
Sebagaiman kita ketahui knowledge base digunakan untuk menyimpan pengetahuan dari masalah tertentu yang akan diselesaikan. Pada sisem pakar ini penulis tidak menggunakan database sebagai knowledge basenya, melainkan hanya sebuah form yang dapat kita panggil langsung.
Penulis menuliskan pengetahuannya pada properti text yang akan mengakibatkan pemunculan pengetahuan tersebut pada form yang kita buat sehingga menghasilkan sebuah shell. Form-form dalam sistem pakar disini yang dibuat sebagai knowledge base semuanya dibuat dengan cara yang sama, perbedaanya hanya pada form-form tertentu ditambahkan sedikit variasi agar memiliki tampilan yang lebih menarik.

Kesimpulan : sistem pakar merupakan suatu usaha pelestarian ilmu pengetahuan yang langka yang bersifat elektronik yang dapat disebarluaskan dan bersifat user friendly atau mudah dipakai oleh siapapun. penulis membuat sistem pakar untuk bidang kesehatan bayi dan balita menggunakan user interface dan form-form secara keseluruhan. Dan penulis menerapkan bentuk konsep Forward Chaining ( Penalaran Maju ) untuk mendiagnosa suatu penyakit.