Pages

Minggu, 09 Oktober 2011

LAYANAN TELEMATIKA


Nama : Annisa Rachmawati
Npm : 12108246
Kelas : 4KA17
Tugas : Pengantar Telematika

TELEMATIKA

Telematika adalah singkatan dari telekomunikasi dan informatika berdasarkan Instruksi Pesiden Republik Indonesia (Inpres) nomor 6 tahun 2001. Pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi, media, dan informatika atau disingkat sebagai teknologi telematika serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah merubah pola dan cara kegiatan bisnis dilaksanakan di industri, perdagangan, dan pemerintah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat informasi telah menjadi paradigma global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam revolusi jaringan informasi akan menentukan masa depan kesejahteraan bangsa.
Indonesia perlu menyambut komitmen dan inisiatif berbagai lembaga internasional, kelompok negara atau negara-negara lain secara sendiri-sendiri dalam meningkatkankerja sama yang lebih erat dalam penyediaan sumber daya pembiayaan, dukungan teknis, dan sumber daya lain untuk membantu Indonesia sebagai negara berkembang mengatasi "digital divide". Dengan kenyataan tersebut, pemerintah dengan ini menyatakan komitmen untuk melaksanakan kebijakan serta melakukan langkah-langkahdalam bentuk program aksi yang dapat secara nyata mengatasi "digital divide", dengan arah pengembangan sebagai yang dimaksud dalam isi kerangka kebijakan ini.

1. Layanan Telematika dibidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat.
2. Layanan Telematika dibidang Keamanan
Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
3. Layanan Context Aware dan Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.

Disini saya akan memberikan contoh tentang layanan telematika dibidang Informasi sebagai berikut :
- Warung Internet (disingkat: warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet banyak dimanfaatkan oleh  mahasiswapelajarprofesional  dan  wisatawan asing. Warnet digunakan untuk mencari tugas, melakukan riset, memeriksa kiriman surat elektronik terbaru, bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting), Sarana menikmati hiburan dan lain sebagainya. Biaya akses internet umumnya dipatok per jam atau per menit ada juga yang di patok sekali main (biasanya di area bersinyal berbayar). Warnet sendiri tidak terlepas dari berbagai masalah seperti pornografi, pengunduhan program-program komputer illegal, penyebaran virus dan worm, perjudian dalam jaringan, Kejahatan melalui jaringan seperti penipuan, scam, penyedia layanan game online seperti Real-Money trans, botting, cheat hingga manipulasi karakter seperti penipuan.

- Warung Telekomunikasi atau wartel adalah tempat yang disediakan untuk pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum yang ditunggu baik bersifat sementara maupun tetap dan merupakan bagian dari telepon umum. Penunggu wartel adalah orang yang bekerja di dalam bangunan wartel yang bisa bersifat tetap maupun bergerak (wartel dengan memakai mobil boks). Di dalam wartel terdapat kamar bicara umum (KBU) berisi pesawat telepon untuk digunakan pemakai jasa. Telepon di dalam kamar bicara umum bisa digunakan untuk pembicaraan telepon lokal, antarwilayah, interlokal (SLJJ), maupun sambungan langsung internasional. Biaya pemakaian jasa telekomunikasi dibayar langsung di tempat oleh konsumen sesuai tarif pulsa yang berlaku ditambah tarif pelayanan. Penyelenggaraan jasa wartel paling sedikit menggunakan dua sambungan telekomunikasi. Pemilik wartel adalah perorangan, badan usaha milik daerah (BUMD), badan usaha milik swasta, atau koperasi. Pemilik wartel bergabung dalam Asosiasi Pengusaha Wartel Indonesia (APWI) yang berdiri sejak tanggal 8 Januari 1992.

Sumber  :
http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
http://id.wikipedia.org/wiki/Warung_telekomunikasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Warung_Internet
http://telematika.co.id
http://4threnewal.wordpress.com/2009/12/28/layanan-telematika
http://resty-pumpfh.blogspot.com/2009/12/layanan-telematika.html

Selasa, 03 Mei 2011

Laporan Kegiatan

Nama : Annisa Rachmawati
Npm : 12108246
kelas : 3KA17


LAPORAN KEGIATAN SEMINAR NASIONAL

TEMA : “BEST PRACTICES UNTUK KEBERHASILAN IMPLEMENTASI
E-GOVERNMENT DI INDONESIA”
Subtema : Mencari solusi bagi berbagai permasalahan
implementasi e-Government di Indonesia

Pelaksanaan seminar diadakan pada hari : Rabu, tanggal : 2 April 2008, Tempat : Gedung Auditorium Magister Manajemen, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Dengan menghadirkan 5 pembicara :
1. Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
2. Dr. Made Suwandi, M.Soc,sc (Direktorat Urusan Pemerintah Daerah, Ditjen Otda Depdagri
3. Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP, Ph.D. (Kepala Badan Informasi Daerah Provinsi DIY, mewakili praktisi) dan Dr. Didi Achjari, MBA (mewakili akademisi)
4. Ir. Fadel Muhammad (Gubernur Provinsi Gorontalo, mewakili praktisi) dan Dr. Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc. (Magister Teknologi informasi)
5. Untung Wiyono (Bupati Sragen, mewakili praktisi) dan Drs. Wing Wahyu Winarno, MAFIS (mewakili akademisi)
Kata sambutan dari Ketua Jurusan Elektro, Fakultas Teknik UGM dan Rektor UGM (sekaligus membuka acara).
Pelaksanaan seminar dipandu oleh Moderator Sayuri Egaravanda, S.Kom

Adapun isi rangkuman dari seminar tersebut adalah sebagai berikut :
Kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang demikian pesat sertapotensi pemanfaatannya secara luas telah membuka peluang akses, pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataantelah menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung kualitas dan pelayanan pemerintah.Terwujudnya pelayanan prima dalam arti pelayanan yang cepat, tepat, adil dan akuntabel, merupakan tuntutan bagi setiap pemerintah daerah di era otonomi. Pemerintah juga perlu melakukan penyempurnaan sistem pelayanan publik yang menyangkut perbaikan metoda dan prosedur pelayanan di setiap unit organisasi pemerintah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan TIK dapat membantu instansi pemerintah dalam mewujudkan good governance. Oleh sebab itu, instansi pemerintah perlu melakukan pengelolaan sumber daya TIK secara baik dan benar. Pemanfaatan TIK oleh pemerintah daerah selama ini masih mengalami berbagai hambatan dan kendala. TIK masih dipandang sebagai cost center dan bukan sebagai long term
investment sehingga belum terlihat manfaatnya secara jelas. Selain itu, faktor kelembagaan dan sumberdaya manusia bidang TIK di dalam organisasi pemerintah daerah juga masih terbatas. Di sisi lain, pemanfaatan TIK di beberapa daerah telah mampu menghemat anggaran dan juga membuka peluang bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan banyaknya fakta kegagalan pemanfaatan dan pengelolaan TIK, serta hambatan dan kendalanya di berbagai daerah , maka diperlukan suatu forum antar daerah untuk sharing pengalaman. Pelaksanaan seminar nasional ini merupakan forum diskusi untuk mencari masukan dan solusi dari best practice berberapa daerah. Selain itu, seminar nasional ini diharapkan mampu memperjelas roadmap keberhasilan implementasi e-Government (e-Gov) di daerah.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan Seminar Nasional ini bertujuan untuk :
1. Mendorong terjadinya pertukaran informasi, pengetahuan dan pengalaman dalam usaha‐usaha pengembangan e‐Gov berdasarkan praktek‐praktek terbaik (best practice) untuk meningkatkan keberhasilannya.
2. Meningkatkan awareness terhadap usaha‐usaha pengembangan dan pemanfaatan TIK guna mendukung keberhasilan implementasi e‐Gov.
3. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang penerapan tatakelola TIK yang selaras dengan birokrasi pemerintahan untuk mendukung proses transformasi.